Amuntai, 24 Agustus 2023- Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Amuntai, Kalimantan Selatan, telah meluncurkan program inovatif yang memungkinkan warga binaannya untuk menunaikan hak mereka menjadi wali nikah bagi anak-anak mereka. Langkah ini diambil dalam upaya mendukung pemenuhan hak-hak asasi manusia dan memberikan kesempatan bagi narapidana untuk tetap terhubung dengan keluarga dan masyarakat.
Dalam program Hak Wali Nikah, Lapas Amuntai memberikan bimbingan kepada warga binaannya tentang tata cara menjadi wali nikah sesuai dengan aturan agama dan hukum yang berlaku. Langkah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang tanggung jawab dan kewajiban yang melekat pada peran sebagai wali nikah.
Menurut Kalapas Amuntai, Bapak Jupri, "Program ini merupakan bentuk komitmen kami untuk mendukung rehabilitasi dan reintegrasi sosial narapidana. Dengan memberikan akses dan dukungan bagi mereka untuk menjadi wali nikah anak-anak mereka, kami berharap dapat membantu membangun kembali ikatan keluarga yang kuat serta memberikan kesempatan bagi narapidana untuk merasa memiliki peran yang positif dalam kehidupan keluarga dan masyarakat."
Lebih lanjut, Bapak Jupri menjelaskan bahwa Lapas Amuntai bekerja sama dengan para ulama dan ahli hukum agama untuk memastikan bahwa proses wali nikah dilakukan sesuai dengan ajaran agama dan ketentuan hukum yang berlaku. Selain itu, narapidana yang berpartisipasi dalam program ini juga mendapatkan pendampingan konseling untuk mempersiapkan diri secara mental dan emosional dalam mengemban peran sebagai wali nikah.
Program "Hak Wali Nikah" ini telah mendapatkan apresiasi positif dari berbagai pihak, termasuk keluarga narapidana dan masyarakat sekitar. Di tengah berbagai upaya rehabilitasi yang dilakukan oleh Lapas Amuntai, langkah ini diharapkan dapat menjadi langkah konstruktif dalam membangun hubungan yang lebih baik antara narapidana dan masyarakat serta membantu narapidana meraih kembali tempatnya dalam kehidupan bermasyarakat.
Komentar0