Banjarmasin, Humas (27/09) - Lapas Banjarmasin telah mengambil langkah konkret untuk mengatasi buta aksara di kalangan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dengan meluncurkan Ruang Baca di dalam lembaga tersebut. Dalam upaya memberikan pelayanan yang holistik dan pembinaan yang komprehensif, ruang baca ini diharapkan dapat meningkatkan literasi dan membantu menghilangkan buta aksara di antara WBP Lapas Banjarmasin.
Kepala Lapas Banjarmasin, Bapak Herliadi,
menjelaskan tujuan dari pembukaan Ruang Baca ini, "Kami menyadari
pentingnya literasi dalam membantu proses rehabilitasi dan reintegrasi sosial
para narapidana. Dengan meluncurkan Ruang Baca di Lapas Banjarmasin, kami
berharap dapat memberikan akses yang lebih luas bagi WBP untuk meningkatkan
literasi mereka, mengatasi buta aksara, dan membuka pintu peluang baru setelah
mereka bebas."
Ruang Baca tersebut dilengkapi dengan beragam
bahan bacaan, termasuk buku-buku, majalah, dan surat kabar. Narapidana
diberikan kesempatan untuk membaca dan belajar secara mandiri, memperoleh
pengetahuan baru, serta meningkatkan keterampilan membaca dan menulis mereka.
Selain itu, mereka juga akan dibimbing oleh petugas Lapas yang berperan sebagai
fasilitator dalam proses pembelajaran.
Bapak Herliadi menjelaskan bahwa melalui
Ruang Baca ini, Lapas Banjarmasin ingin mengubah paradigma narapidana tentang
pentingnya literasi dan pendidikan. "Kami ingin menginspirasi para
narapidana untuk menyadari pentingnya membaca dan menulis sebagai alat untuk
memperluas pengetahuan mereka, mengembangkan keterampilan, dan mempersiapkan
diri mereka untuk kehidupan di luar penjara," katanya.
Langkah ini mendapat dukungan penuh dari
masyarakat dan pihak terkait. Mereka melihat pembukaan Ruang Baca sebagai upaya
yang inovatif dan berkelanjutan dalam memberikan pembinaan dan rekreasi yang
bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup WBP Lapas Banjarmasin.
Dalam penjelasan lebih lanjut, Bapak Herliadi
menyampaikan, "Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan program-program
pembinaan yang berfokus pada pendidikan, keterampilan, dan pengembangan
pribadi. Ruang Baca ini hanya salah satu dari banyak upaya kami untuk mencapai
tujuan tersebut. Kami berharap dengan kerjasama dan dukungan dari semua pihak,
kami dapat mengatasi buta aksara di antara WBP dan memberikan mereka peluang
yang lebih baik untuk masa depan."
Komentar0