Narasipublik – Pembinaan kerohanian melalui ibadah merupakan program pembinaan yang rutin digelar oleh Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIA Palu Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Tengah kepada seluruh warga binaannya dengan tujuan menanamkan nilai-nilai keagamaan sehingga dapat menjadi bekal saat selesai menjalani masa pembinaannya.
Kepala Rutan Palu, Yansen, menuturkan bahwa pembinaan kerohanian merupakan kegiatan rutin dan terjadwal yang digelar guna mewujudkan revolusi mental bagi warga binaan, Kamis (14/3). “Kami berharap melalui program pembinaan ini warga binaan termotivasi untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik lagi,” harap Yansen.
Bertempat di Gereja Oikumene Jemaat Agape Rutan Maesa Palu, kegiatan ibadah ini diikuti oleh petugas dan warga binaan Kristiani Rutan Palu yang dipimpin oleh Pelayan Firman : Ev. Jein Malonda dari Prison Fellowship Indonesia (PFI) dengan tema "Gembala Yang Baik" Mazmur 23 : 1-6
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Tengah, Hermansyah Siregar. Hermansyah menuturkan bahwa warga binaan perlu dibekali dengan pembinaan spiritual dan moral. Kegiatan pembinaan ini dapat memberikan warga binaan pencerahan secara rohani sehingga ketika mereka kembali lagi di tengah masyarakat dapat diterima dengan baik. (Ra)
Komentar0