NarasiPublik - Warga Binaan Muslim Rumah Tahanan Negara (Rutan) kelas IIA Palu konsisten membina kepribadian mereka lewat program-program pembinaan keagamaan salah satunya lewat kajian rutin agama islam, Selasa (17/9).
Berada dalam naungan Kanwil Kemenkumham Sulteng, Rutan Palu mengatakan bahwa kajian agama tersebut rutin dilakukan setiap selesai Salat Dzuhur berjamaah di Masjid At-Taubah Rutan Palu setiap hari kecuali di hari Jum'at.
Pada program ini para warga binaan disuguhkan ilmu fiqih dan makna-makna pesan dari hadist-hadist Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan dalam Sahih Bukhori dan Muslim.
Kepala Rutan Palu, Yansen, menuturkan bahwa kajian keagamaan yang ditekuni warga binaan merupakan bagian dari upaya membentuk karakter positif dan perilaku terpuji dari warga binaan.
"Pembinaan seperti ini kami harapkan dapat membentuk akhlaqul karimah dari para warga binaan sehingga potensi mereka untuk tersadarkan dari kesalahan terdahulu iyu bisa lebih besar," ujar Karutan.
Hal yang sama juga dihaturkan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Tengah, Hermansyah Siregar, yang terus menyerukan agar pembinaan kepribadian masif diselenggarakan di dalam Lapas dan Rutan.
"Saya banyak mengimbau kepada rekan-rekan di Lapas, Rutan, atau LPKA, untuk mengutamakan pembinaan yang mempengaruhi langsung kepribadian WBP, ini dilakukan karena sejati pondasi utama dari keberlakuan baik seseorang berangkat dari pribadi orang itu sendiri," jelas Hermansyah Siregar.
Seluruh rangkaian kegiatan ini pun terpantau diikuti dengan cukup serius oleh para warga binaan yang disertai banyaknya interaksi tanya jawab di dalam kajian. (An)
Komentar0