Narasipublik – Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Palu di bawah naungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Tengah (Kanwil Kemenkumham Sulteng) terus menunjukkan komitmennya dalam memberikan pelayanan terbaik bagi anak binaan dengan mengoptimalkan Penyusunan Rencana Kebutuhan Barang Milik Negara (RKBMN) Tahun 2026, Rabu, (18/9/2024). Melalui perencanaan yang matang, LPKA Palu optimis dapat mewujudkan fasilitas yang lebih baik dan berkelanjutan, guna mendukung proses pembinaan yang lebih holistik dan berkualitas.
Bertempat di Bangsal Garuda, kegiatan dibuka langsung oleh Kepala Bagian Umum (Kabagum), Muhammad Wahab Marawali yang mewakili Kepala Kanwil Kemenkumham Sulteng, Hermansyah Siregar. Diketahui acara ini berlangsung selama tiga hari, Rabu, 18 September 2024 hingga Jumat, 20 September 2024.
Dalam sambutannya, Wahab menekankan pentingnya perencanaan yang baik dalam pengelolaan BMN yang tertib. “RKBMN ini merupakan langkah strategis untuk memastikan efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran serta menjaga aset negara dan berharap mendapatkan nilai 4 yang berarti sangat tepat waktu,” ujar Wahab.
Ia juga menerangkan bahwa hal ini menjadi prioritas utama Kanwil Kemenkumham Sulteng agar seluruh jajaran satuan kerja dapat berkomitmen dalam memberikan pelayanan prima. “Terapkan nilai-nilai integritas, Akuntabilitas dan mari bersama kita majukan kementerian ini,” jelasnya
Hadir langsung, Kepala LPKA Palu, Mohammad Kafi, menyatakan bahwa RKBMN 2026 menjadi momen penting untuk melakukan peningkatan di berbagai aspek sarana dan prasarana, yang nantinya diharapkan dapat menunjang seluruh program pembinaan yang berjalan. "Kami bertekad untuk menghadirkan fasilitas yang sesuai dengan standar, yang tidak hanya meningkatkan kenyamanan anak binaan tetapi juga mendukung terciptanya lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan mereka, baik secara fisik maupun mental," ungkapnya.
Dalam RKBMN 2026, LPKA Palu menargetkan peningkatan fasilitas di berbagai area, termasuk ruang pendidikan, kesehatan, olahraga, dan ruang ibadah. Hal ini sejalan dengan visi LPKA Palu untuk memberikan layanan yang komprehensif dan berkelanjutan, tidak hanya dalam jangka pendek, tetapi juga untuk masa depan yang lebih baik.
"Kami ingin memastikan bahwa setiap fasilitas yang dibangun tidak hanya fungsional, tetapi juga berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dengan begitu, proses pembinaan yang berlangsung di LPKA Palu dapat berjalan secara optimal dan selaras dengan perkembangan zaman," tambah Mohammad Kafi.
Optimisme ini didukung penuh oleh jajaran LPKA Palu yang turut aktif dalam proses perencanaan, sehingga setiap kebutuhan dapat terakomodasi dengan baik. Melalui RKBMN 2026, LPKA Palu berharap dapat menjadi model bagi lembaga pembinaan lainnya dalam menciptakan fasilitas yang memadai, modern, dan mendukung pertumbuhan anak binaan ke arah yang lebih baik.
Dengan langkah ini, LPKA Palu semakin memperkuat komitmennya untuk menjadi lembaga yang inovatif, berorientasi pada masa depan, dan mampu mewujudkan layanan pembinaan yang maksimal dan bermartabat.
Komentar0