Narasipublik - Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIA Palu berkomitmen dalam mendukung 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, salah satunya memperdayakan warga binaan untuk mendukung ketahanan pangan melalui budidaya selada hidroponik.
Sukseskan hal tersebut, Kepala Rutan Palu, Yansen, yang didampingi oleh Ketua Paguyuban Ibu-Ibu Pemasyarakatan (PIPAS), Ny. Zullaeha, bersama pejabat struktural dan anggota PIPAS meninjau langsung proses penyemaian bibit selada, Sabtu (23/11).
“Hidroponik adalah solusi pertanian modern yang bisa diterapkan dalam lahan terbatas. Perawatan selada hidroponik pun lebih mudah dan minim serangan hama dan penyakit serta tidak mencemari lingkungan,” ujar Yansen.
“Bibit selada hidroponik ditanam pada umur 35 hari setelah semai. Kemudian butuh waktu 23 hari untuk selada akhirnya panen dan bisa dikonsumsi. Jika ditotal, maka dibutuhkan waktu 58 hari untuk menanam selada hidroponik dari proses awal hingga bisa dikonsumsi,” jelas Yansen kepada anggota PIPAS.
Yansen menambahkan kegiatan ini akan terus berlanjut secara berkesinambungan. Pihak Rutan akan menjalin kerja sama dengan berbagai mitra kerja dan stakeholder terkait guna memperkuat program ini. “Dengan dukungan dari berbagai pihak, kami optimis program ini akan memberikan dampak positif bagi warga binaan dan mayarakat,” tambahnya.
“Kegiatan ini merupakan bentuk nyata partisipasi kami dalam mendukung program ketahanan pangan nasional dan budidaya selada hidroponik ini juga sebagai pembinaan kemandirian bagi warga binaan. Kami berharap hasil dari budidaya ini tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan internal, tetapi juga memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar,” pungkas Yansen. (Ra)
Komentar0