Narasipublik – Semangat baru tampak menyala di Ruang Garuda Kantor Wilayah Kementerian Hukum Sulawesi Tengah (Kanwil Kemenkum Sulteng). Sebanyak 13 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Tahun Anggaran 2024 dibekali bukan hanya dengan pengetahuan administratif, tetapi juga keterampilan penting dalam dunia birokrasi: keprotokolan sebagai wajah etika dan wibawa institusi.
Dalam pembekalan yang berlangsung Rabu (4/6/2025), dua narasumber internal, yakni Muhammad Arifandi dan Ansari Maulana dari Tim Kerja HUMAS dan Protokol, tampil memberikan materi yang sarat makna. Keduanya menekankan pentingnya peran keprotokolan dalam mendukung profesionalitas ASN, khususnya dalam penyelenggaraan kegiatan-kegiatan resmi pemerintahan.
“Keprotokolan bukan hanya tentang acara seremonial. Ini adalah seni menjaga wibawa negara dan institusi melalui ketepatan, penghormatan jabatan, dan etika dalam setiap rangkaian kegiatan,” ujar Muhammad Arifandi di hadapan para CPNS.
Ia juga membekali peserta dengan praktik langsung bagaimana menyusun acara, menempatkan pejabat sesuai aturan, serta teknik menjadi pembawa acara yang komunikatif dan berwibawa.
“ASN tidak hanya harus siap secara administratif, tetapi juga tampil sebagai representasi etis dan komunikatif dari lembaga di setiap forum formal,” tegasnya.
Pembekalan ini menjadi bagian dari rangkaian orientasi CPNS yang tidak hanya berisi muatan teknis administratif, tetapi juga penguatan etika, nilai-nilai dasar ASN, dan kesiapan mental dalam pelayanan publik. Semangat pengayoman dibangun tidak hanya dari pemahaman aturan, tetapi juga dari kemampuan membawa diri secara elegan dalam tugas kelembagaan.
Kepala Kanwil Kemenkum Sulteng, Rakhmat Renaldy, Dalam Keterangannya memberikan apresiasi atas semangat para CPNS dalam mengikuti pembekalan ini. Dalam pernyataannya, ia menegaskan bahwa pembekalan keprotokolan adalah langkah awal untuk membentuk aparatur yang tidak hanya terampil, tetapi juga berintegritas dan mampu menjaga wibawa institusi.
“Para CPNS ini adalah wajah masa depan Kemenkum Sulteng. Jika sejak awal kita tanamkan nilai pengabdian, integritas, dan kesadaran etis dalam tugas, maka kita sedang menyiapkan pemimpin yang mampu membawa perubahan besar di masyarakat,” ungkap Rakhmat Renaldy.
Ia juga menekankan bahwa tata kelola yang baik dan etika birokrasi dimulai dari hal-hal mendasar, seperti kemampuan menyelenggarakan kegiatan resmi dengan rapi dan penuh penghormatan terhadap struktur jabatan.
“Kami ingin mereka tak hanya paham aturan, tetapi juga mampu menyentuh hati masyarakat lewat pendekatan humanis. Keprotokolan bukan soal formalitas semata, tetapi cara kita menjaga marwah institusi,” tambahnya.
Melalui kegiatan ini, Kanwil Kemenkum Sulteng berharap para CPNS memiliki pemahaman menyeluruh tentang fungsi keprotokolan dalam birokrasi modern, dan mampu menerapkannya dalam tugas-tugas kedinasan di masa depan.
“Dengan semangat ini, Kemenkum Sulteng percaya bahwa para CPNS bukan hanya calon pegawai, tapi calon pelopor perubahan. Pelopor pelayanan publik yang beretika, berwibawa, dan siap membawa semangat pengayoman hingga ke pelosok negeri,” tandas Rakhmat Renaldy.
Komentar0