Narasipublik - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kerobokan terus menguatkan komitmennya dalam mengembangkan program pembinaan kemandirian warga binaan melalui inovasi SAE Lembah Hijau, yakni program pemanfaatan dan optimalisasi lahan terbatas untuk mendukung ketahanan pangan berbasis budidaya dan pemberdayaan warga binaan sesuai dengan arahan 13 Program Akselerasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan. Dalam rangka memperluas wawasan serta menjajaki peluang kerja sama, Kalapas Kerobokan, Hudi Ismono, didampingi Kepala Seksi Bimbingan Kerja (Kasi Bimker), Boy Guntur Sagara, dan jajaran melaksanakan audiensi dengan Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Mina Utama di Desa Darmasaba, Kabupaten Badung. Pertemuan ini menjadi bagian penting dari upaya memperkuat implementasi SAE Lembah Hijau melalui pengembangan sektor perikanan di lingkungan Lapas Kerobokan.
Dalam kegiatan tersebut, rombongan Lapas Kerobokan disambut hangat oleh I Wayan Agus Juni Arta Saputra, selaku Ketua Pokdakan Mina Utama. Pertemuan berlangsung dalam suasana penuh semangat dan kolaboratif, membahas berbagai hal teknis terkait pembenihan, pemeliharaan, hingga pengelolaan hasil budidaya ikan yang telah sukses diterapkan oleh Pokdakan Mina Utama. Pengalaman dan keahlian kelompok ini diharapkan dapat menjadi referensi sekaligus sumber pembelajaran bagi Lapas Kerobokan untuk mengembangkan Pokja Perikanan sebagai salah satu bagian integral dari program SAE Lembah Hijau.
Kalapas Hudi Ismono menyampaikan bahwa sinergi dengan Pokdakan Mina Utama sejalan dengan arah pengembangan pembinaan kemandirian warga binaan yang tidak hanya berorientasi pada keterampilan kerja, tetapi juga mendukung program ketahanan pangan nasional. Melalui kegiatan pembelajaran teknis dari para praktisi, warga binaan diharapkan mampu menguasai pengetahuan budidaya ikan yang aplikatif dan berkelanjutan. Hal ini juga menjadi wujud nyata transformasi pembinaan di Lapas Kerobokan yang berfokus pada produktivitas, pemberdayaan, dan kemandirian warga binaan setelah bebas nanti.