Banjarmasin, Humas (24/08) - Lapas Banjarmasin telah mengambil langkah konkret untuk mengatasi buta aksara di kalangan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dengan meluncurkan Ruang Baca di dalam lembaga tersebut. Dalam upaya memberikan pelayanan yang holistik dan pembinaan yang komprehensif, ruang baca ini diharapkan dapat meningkatkan literasi dan membantu menghilangkan buta aksara di antara WBP Lapas Banjarmasin.
Kepala Lapas Banjarmasin, Bapak Herliadi, menjelaskan tujuan dari pembukaan Ruang Baca ini, "Kami menyadari pentingnya literasi dalam membantu proses rehabilitasi dan reintegrasi sosial para narapidana. Dengan meluncurkan Ruang Baca di Lapas Banjarmasin, kami berharap dapat memberikan akses yang lebih luas bagi WBP untuk meningkatkan literasi mereka, mengatasi buta aksara, dan membuka pintu peluang baru setelah mereka bebas."
Ruang
Baca tersebut dilengkapi dengan beragam bahan bacaan, termasuk buku-buku,
majalah, dan surat kabar. Narapidana diberikan kesempatan untuk membaca dan
belajar secara mandiri, memperoleh pengetahuan baru, serta meningkatkan
keterampilan membaca dan menulis mereka. Selain itu, mereka juga akan dibimbing
oleh petugas Lapas yang berperan sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran.
Bapak
Herliadi menjelaskan bahwa melalui Ruang Baca ini, Lapas Banjarmasin ingin
mengubah paradigma narapidana tentang pentingnya literasi dan pendidikan.
"Kami ingin menginspirasi para narapidana untuk menyadari pentingnya
membaca dan menulis sebagai alat untuk memperluas pengetahuan mereka,
mengembangkan keterampilan, dan mempersiapkan diri mereka untuk kehidupan di
luar penjara," katanya.
Langkah ini mendapat dukungan penuh dari masyarakat dan pihak terkait. Mereka melihat pembukaan Ruang Baca sebagai upaya yang inovatif dan berkelanjutan dalam memberikan pembinaan dan rekreasi yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup WBP Lapas Banjarmasin.
Dalam
penjelasan lebih lanjut, Bapak Herliadi menyampaikan, "Kami berkomitmen
untuk terus mengembangkan program-program pembinaan yang berfokus pada
pendidikan, keterampilan, dan pengembangan pribadi. Ruang Baca ini hanya salah
satu dari banyak upaya kami untuk mencapai tujuan tersebut. Kami berharap
dengan kerjasama dan dukungan dari semua pihak, kami dapat mengatasi buta
aksara di antara WBP dan memberikan mereka peluang yang lebih baik untuk masa
depan."
Komentar0